Pendirian Sekolah Tinggi

Pendirian sekolah tinggi bukan hanya soal membuka kampus baru, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi di Indonesia.

Banyak yayasan atau lembaga pendidikan yang mulai melirik peluang ini karena tingginya kebutuhan tenaga profesional di berbagai bidang.

Namun, proses pendirian sekolah tinggi tidak bisa sembarangan—ada regulasi, standar mutu, serta syarat administratif yang harus dipenuhi.

Pendirian Sekolah Tinggi dan Landasan Hukumnya

Pendirian Sekolah Tinggi dan Landasan Hukumnya

Pendirian sekolah tinggi diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Landasan hukum yang menjadi acuan antara lain:

  • Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

  • Permendikbudristek terkait pendirian perguruan tinggi baru.

  • Kebijakan LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) sebagai perpanjangan tangan Kemendikbudristek di wilayah.

Artinya, pendirian sekolah tinggi harus sesuai dengan kerangka hukum agar legalitas dan kualitas akademiknya diakui secara nasional.

Punya pertanyaan atau butuh arahan yang lebih jelas? Yuk, konsultasi gratis dengan tim kami sekarang.

Diskusi cepat dan praktis via chat atau telepon.

 

Temui tim kami secara online untuk pemaparan yang lebih terstruktur.

Mari temui tim kami dan diskusikan pendirian atau pengembangan pendidikan tinggi Anda dalam sesi pertemuan langsung.

Syarat Utama Pendirian Sekolah Tinggi

Syarat Utama Pendirian Sekolah Tinggi

Ada beberapa persyaratan penting yang wajib dipenuhi dalam pendirian sekolah tinggi, di antaranya:

1. Bentuk Badan Hukum

Sekolah tinggi harus berada di bawah naungan yayasan, perkumpulan, atau badan hukum pendidikan. Status hukum ini penting untuk menjamin tata kelola yang profesional dan akuntabel.

2. Studi Kelayakan

Sebelum mendirikan sekolah tinggi, diperlukan studi kelayakan yang membahas potensi daerah, kebutuhan masyarakat, prospek lulusan, hingga keberlanjutan operasional. Studi ini menjadi dasar persetujuan dari Kemendikbudristek.

3. Program Studi yang Ditawarkan

Pendirian sekolah tinggi minimal harus memiliki satu program studi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, bidang kesehatan, teknologi, bisnis, atau keguruan. Jika tertarik dengan detail teknis pembukaan program studi, bisa membaca artikel terkait pendirian prodi ppg.

4. Sumber Daya Manusia

Pendirian sekolah tinggi wajib menyiapkan dosen dengan kualifikasi minimal S2. Selain itu, tenaga kependidikan juga harus tersedia untuk mendukung administrasi kampus.

5. Sarana dan Prasarana

Kampus harus memiliki ruang kuliah, laboratorium (jika diperlukan), perpustakaan, serta fasilitas pendukung lain sesuai standar pendidikan tinggi.

Proses dan Tahapan Pendirian Sekolah Tinggi

Proses dan Tahapan Pendirian Sekolah Tinggi

Agar lebih jelas, berikut alur umum pendirian sekolah tinggi:

1. Penyusunan Dokumen Usulan

Dokumen yang diperlukan meliputi studi kelayakan, kurikulum, daftar dosen tetap, rencana strategis, serta bukti kepemilikan atau sewa gedung.

2. Pengajuan ke LLDIKTI

Dokumen diajukan ke LLDIKTI sesuai wilayah. Lembaga ini akan melakukan verifikasi administratif sebelum diteruskan ke Kemendikbudristek.

3. Evaluasi oleh Kemendikbudristek

Tim ahli dari Kemendikbudristek akan menilai kelayakan dari segi akademik, hukum, dan manajemen.

4. Penerbitan SK Pendirian

Jika memenuhi semua persyaratan, Kemendikbudristek akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pendirian sekolah tinggi.

5. Pengelolaan dan Akreditasi

Setelah berdiri, sekolah tinggi wajib mengikuti proses akreditasi BAN-PT atau LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri) sesuai bidang prodi.

Punya pertanyaan atau butuh arahan yang lebih jelas? Yuk, konsultasi gratis dengan tim kami sekarang.

Diskusi cepat dan praktis via chat atau telepon.

 

Temui tim kami secara online untuk pemaparan yang lebih terstruktur.

Mari temui tim kami dan diskusikan pendirian atau pengembangan pendidikan tinggi Anda dalam sesi pertemuan langsung.

 Tantangan dan Strategi Keberhasilan Pendirian Sekolah Tinggi

 Tantangan dan Strategi Keberhasilan Pendirian Sekolah Tinggi

Meski prosedur sudah jelas, pendirian sekolah tinggi memiliki tantangan, seperti persaingan antar kampus, keterbatasan sumber daya, hingga tuntutan kualitas lulusan. Beberapa strategi agar sekolah tinggi bisa sukses antara lain:

  • Memilih program studi yang memiliki daya tarik pasar kerja.

  • Menjalin kerja sama dengan industri dan pemerintah daerah.

  • Mengembangkan sistem pembelajaran modern berbasis digital.

  • Fokus pada kualitas dosen dan penelitian.

Peluang Besar di Era Pendidikan Modern

Peluang Besar di Era Pendidikan Modern

Pendirian sekolah tinggi di era sekarang menjadi peluang besar bagi yayasan atau lembaga pendidikan. Tingginya minat generasi muda melanjutkan kuliah dan kebutuhan tenaga kerja berkompetensi tinggi menjadi alasan utama. Dengan persiapan matang, sekolah tinggi baru dapat bersaing dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

FAQ

1. Apa bedanya sekolah tinggi dengan universitas?
Sekolah tinggi biasanya fokus pada satu rumpun ilmu, sementara universitas memiliki berbagai fakultas lintas disiplin.

2. Apakah pendirian sekolah tinggi membutuhkan modal besar?
Ya, karena harus menyiapkan infrastruktur, dosen tetap, serta sistem akademik yang sesuai standar.

3. Siapa yang berwenang mengeluarkan izin pendirian sekolah tinggi?
Kemendikbudristek melalui evaluasi dan persetujuan setelah verifikasi LLDIKTI.

4. Apakah sekolah tinggi baru bisa langsung menerima mahasiswa?
Bisa, setelah SK pendirian diterbitkan oleh Kemendikbudristek. Namun, prodi yang ditawarkan harus sudah sah secara administratif.

5. Apakah sekolah tinggi wajib langsung akreditasi?
Ya, setelah menerima izin pendirian, prodi di sekolah tinggi wajib mengajukan akreditasi ke BAN-PT atau LAM terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like

Kami hadir sebagai mitra strategis dalam mewujudkan visi besar pendirian dan pengembangan pendidikan tinggi yang berkualitas, berdaya saing, dan berdampak nyata bagi masa depan.